Terdapat perbedaan besar antara berharap dan menjalani harapan. Life is Beautiful merupakan sebuah film yang tidak menawarkan keindahan hidup, tetapi bagaimana membuat hidup itu tampak indah. Sebuah perbedaan besar yang sangat berharga untuk ditonton. Hidup itu indah. Kekuatan inilah yang coba diangkat dalam film Life is Beautiful yang ditulis dan disutradarai oleh Roberto Benigni, dimana ia sekaligus bermain sebagai tokoh utama bernama Guido Orifice. Guido Orifice adalah seorang keturunan Yahudi yang memiliki selera humor yang tinggi.
Proses paling menarik dari film ini adalah dimana Guido membuat hidup itu terasa indah. Berawal dari ketidaksengajaan, menjadi kebiasaan, bahkan kemudian harus dilakukan. Hidup seolah-olah merupakan sesuatu yang mudah baginya. Hidup itu mengalir tanpa jeda.
Tidak mudah untuk mencoba membayangkan bagaimana membuat hidup itu selalu indah. Dan pada akhirnya, hidup memang tidak indah bagi Guido. Ia ditangkap dan dimasukkan dalam kamp konsentrasi bersama istri dan anaknya, mengalami kerja paksa, dan akhirnya ditembak mati karena coba melarikan diri. Hidup tidak indah untuk Guido. Dan Guido menyadari itu.
Namun demikian, didasari keinginan yang kuat untuk menyatukan keluarganya, juga untuk tidak membuat anaknya merasa takut, Guido harus berjuang mati-matian untuk selalu membuat setiap detik di dalam kamp konsentrasi adalah sebuah permainan. Setiap kebohongan ditutup dengan kebohongan demi meyakinkan sang anak bahwa mereka harus berusaha untuk memenangkan permainan tersebut. Kemenangan yang akan membuat mereka dihadiahi sebuah tank.
Guido pada akhirnya memang menjadi seorang pembohong besar. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa kebohongan yang ia pikirkan, ucapkan dan lakukan adalah semata-mata karena cintanya pada keluarganya. Pada dasarnya, hidup itu indah. Kita hanya perlu memandangnya dari kaca mata humor, karena humor dapat mengalahkan semua penderitaan. Setidaknya itu menurut Guido Orifice.#
Ditulis ulang di Jakarta, 12 Agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar